Diberdayakan oleh Blogger.

rss

Senin, 08 Oktober 2012

Lapas Kreatif dan Inovatif Diganjar Lapas Unggulan

  • Share

 Karawang, INFO_PAS. Ide-ide kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan tugas di sejumlah Lapas di Jawa Barat membuahkan hasil. Sembilan lapas dari 33 UPT Pemasyarakatan di Jawa Barat diganjar sebagai Lapas Unggulan (Lapung) pada Program Unggulan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat Tahun 2012.

Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin meresmikan Program Unggulan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat Tahun 2012 di area pusat pelatihan perikanan dan pertanian terpadu Lapas Karawang, pada Senin (8/10). Peresmisan yang ditandai dengan pemukulan gong dan penaburan benih ikan lele dan benih padi ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat (Ahmad Heryawan), Sekretaris Ditjen Pemasyarakatan (Susy Susilawati), Ketua DPRD Propinsi Jawa Barat, Ketua DPRD Kab. Karawang, Kab. Cianjur, dan Kota Bandung, Bupati Karawang, Bupati Cianjur, dan Walikota Bandung, para Kepala UPT Pemasyarakatan dan undangan lainnya.

Sejumlah lapas yang ditasbihkan dengan program unggulannya meliputi; Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang, sebagai LAPAS Pusat Pelatihan Perikanan dan Pertanian Terpadu; Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur yang memiliki keunggulan dalam melaksanakan Program Pesantren Terpadu; Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin memiliki keunggulan dan karakteristik bangunan hasil peninggalan jaman Belanda sehingga ditetapkan sebagai Lapas Cagar Budaya dan Pendidikan (Heritage and Education); Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung sebagai LAPAS Model Program Penanggulangan TB/HIV; Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Narkotika Cirebon sebagai LAPAS Model Program Criminon; Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut sebagai LAPAS Produk Bulu Mata Palsu Kualitas Export; Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor sebagai LAPAS Produk Tas; Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon sebagai LAPAS Produk Jaring Ikan Kualitas Ekspor dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Narkotika Bandung sebagai LAPAS Budidaya Jangkrik Untuk Ekspor.

Amir Syamsuddin mengatakan bahwa Lapas dan Rutan yang ada di Jabar dinilai lebih maju dibanding daerah lain karena warga binaan dan pengurus Lapas mampu memanfaatkan potensi yang ada untuk dijadikan sesuatu yang memiliki nilai guna dan ekonomis.

“Jabar menjadi percontohan Lapas unggulan dan nantinya akan dikembangkan di provinsi lainnya,” kata Amir.

Lebih lanjut, Amir mengatakan bahwa adanya program-program pembinaan di Lapas, membuat warga binaan di Lapas tersebut memiliki keterampilan yang memadai. Dengan keterampilan yang dimiliki, diharapkan mampu mengintegrasi ketika warga binaan untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat. Sehingga, warga binaan itu akan diterima kembali oleh masyarakat. Bahkan, mereka siap mengimplementasikan keterampilan tersebut di dunia luar.

“Jika semua Lapas mampu memanfaatkan potensi yang ada, maka proses pembinaannya semakin berhasil,” jelasnya.

"Program unggulan di Lapas itu cukup bermanfaat bagi para warga binaan, sebagai persiapan saat mereka bebas," tambah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, I Wayan K Dusak.

Acara peresmian program unggulan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat diisi juga dengan penandatanganan MoU antara jajaran Pemasyarakatan dengan instansi terkait/swasta, pemberian penghargaan dari Menteri Hukum dan HAM terhadap LAPAS-LAPAS unggulan, serta kunjungan ke area pelatihan dan demo pembuatan produk dari LAPAS.

http://www.ditjenpas.go.id/pas2/article/article.php?id=249

0 komentar:


Posting Komentar

PILIH BAHASA

Profil Kalapas Sukamiskin dari Masa ke Masa

BERSAMA KITA CHAT DISINI

DATA PENGHUNI "UPDATE"

LINK WEBSITE TERKAIT

 

free visitor counter

Followers