Diberdayakan oleh Blogger.

rss

Rabu, 26 Desember 2012

6.491 Narapidana Dapat Remisi Natal


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI memberikan remisi khusus kepada Narapidana yang beragama Kristen.

Remisi tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Raya Natal yang jatuh pada hari ini, 25 Desember 2012.

Kasie Infokom Ditjenpas, Ika Yusanti mengatakan Pemerintah dalam hal ini melalui pihaknya memberikan hadiah berupa potongan masa tahanan sebanyak 6.491 orang narapidana.
Pemberian remisi khusus Hari raya Natal tahun 2012 ini secara simbolis diserahkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sihabudin, yang akan dilaksanakan di Lapas klas 1 Medan Sumatera Utara pagi tadi, Selasa (25/12/2011).
"Bertepatan dengan peringatan Hari Raya Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember, Kementerian Hukum dan HAM RI, akan memberikan remisi khusus kepada Narapidana yang beragama Kristen," kata Ika dalam siaran persnya, yang juga diterima Tribunnews.com.
Remisi khusus Natal ini diberikan kepada seluruh narapidana yang ditahan di seluruh lapas dan rumah tahanan (rutan) di Indonesia. Potongan masa tahanan yang diberikan antara 15 hari hingga 2 bulan.
"Dengan pemberian remisi ini selain memberikan motivasi para narapidana untuk berperilaku yang baik juga mengurangi dampak over kapasitas yang ada di lapas atau rutan," kata Ika.
Remisi khusus Natal ini diberikan kepada seluruh narapidana yang ditahan di seluruh lapas dan rumah tahanan (rutan) di Indonesia.
Diterangkan Ika, tahun ini terdapat 118 orang napi yang mendapatkan remisi khusus II atau langsung bebas. Sedangkan sebanyak 6.373 napi menerima remisi khusus II dengan besaran potongan masa tahanan maksimal dua bulan. Remisi 15 hari diberikan kepada 1.460 napi. Remisi 1 bulan diberikan kepada 3.898 napi.
Remisi 1 bulan dan 15 hari untuk 765 napi. Sedangkan remisi 2 bulan hanya diberikan kepada 250 napi.
"Potongan masa tahanan yang diberikan antara 15 hari hingga 2 bulan," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Ika bahwa, remisi khusus Natal terbanyak diberikan kepada narapidana di wilayah Nusa Tenggara Timur (1.739 napi). Kemudian diikuti oleh wilayah Sumatera Utara (1.291 napi), dan Kanwil Sulawesi Utara (659 napi).
Sementara itu, sambung Ika, jumlah penghuni Lapas dan Rutan seluruh Indonesia saat ini adalah 152.071 orang terdiri dari narapidana berjumlah 103.339. Sedangkan jumlah tahanan adalah 48.732 orang. Namun jumlah Kapasitas Lapas/Rutan saat ini hanya mencapai 102.466, sehingga kondisi over kapasitas 148 % dari 439 Lapas/Rutan se-Indonesia. Dari 33 wilayah Kementerian Hukum dan HAM hanya 8 wilayah yang tidak over kapasitas. Terdiri dari wilayah Yogyakarta, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
"Dengan pemberian remisi ini selain memberikan motivasi para narapidana untuk berperilaku yang baik juga mengurangi dampak over kapasitas yang ada di lapas atau rutan," imbuhnya.
Baca Selengkapnya.....

Jumat, 21 Desember 2012

Pollycarpus Dapat Remisi 1 Bulan 15 Hari

jum'at,21/12/2012

Bandung - Terpidana kasus pembunuhan aktivis Munir, Pollycarpus Budihari Prijanto kembali mendapatkan potongan masa tahanan atau remisi khusus Natal selama 1 bulan 15 hari.

"Pollycarpus dapat remisi 1 bulan 15 hari," ujar Kepala Lapas Sukamiskin Dewa Putu Gede saat dihubungi via ponselnya, Kamis (20/12/2012).

Catatan detikbandung, ini adalah remisi Natal ke-5 yang diperoleh Pollycarpus sejak dipenjara di Lapas Sukamiskin 2008 lalu. Selain mendapat remisi khusus setiap Natal, Pollycarpus juga mendapatkan remisi umum setiap 17 Agustus.

"Dilihat dari masa hukumannya, Pollycarpus baru bisa bebas pada Februari 2023," katanya. Di Lapas Sukamiskin ada 15 narapidana yang diusulkan mendapat remisi. Namun SK remisi yang telah disetujui baru diterima 9 orang.

Baca Selengkapnya.....

Kamis, 20 Desember 2012

Sebanyak 347 Narapidana di Jabar Dapat Remisi Natal

Bandung - Sebanyak 347 narapidana di Jawa Barat mendapatkan potongan masa tahanan atau remisi khusus pada Hari Natal, 25 Desember medatang. Dari 347 narapidana yang mendapatkan remisi, 5 di antaranya bahkan bisa langsung menghirup udara bebas.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jabar I Wayan Kusmiantha Dusak pada wartawan di kantornya, Jalan Jakarta, Kamis (20/12/2012).

"Pada Natal tahun 2012 ini ada 347 narapidana yang dapat remisi khusus. Remisi diberikan bagi mereka yang beragama Nasrani," ujar Dusak.

Ia mengatakan total narapidana di Jabar saat ini jumlahnya sekitar 13 ribu. "Itu belum termasuk tahanan di rutan," katanya.

Dari 347 narapidana yang mendapatkan remisi, 195 di antaranya merupakan narapidana dari perkara umum, sementara 152 lainnya adalah perkara yang termasuk dalam PP 28 tahun 2006.

Seperti diketahui PP 28 Tahun 2006 mengatur tentang narapidana tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan kejahatan transnasional terorganisasi.

Salah satu di antaranya yaitu pengusaha Darianus Lungguk Sitorus yang sebelumnya divonis untuk perkara illegal logging dan juga korupsi. Ia mendapatkan potongan selama 1 bulan.

"Yang paling banyak dapat remisi itu ada di Lapas Kelas IA Bekasi dimana ada 70 orang yang dapat remisi," tutur Dusak.

Paling banyak potongan yang diberikan yaitu selama 2 bulan. Dan paling sedikit 15 hari tergantung masa penahanan dan penilaian lainnya.

Baca Selengkapnya.....

Selasa, 18 Desember 2012

NAPI CRAFT 2012: “Sebuah Semangat untuk Terus ‘Memanusiakan’ Narapidana”

Apa yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar kata narapidana? Seram, urakan, liar, menakutkan, bengal, susah diatur, dan sederet sifat-sifat negatif lainnya? Kenyataanya, narapidana—atau yang juga biasa disebut warga binaan pemasyarakatan (WBP), hanyalah manusia biasa. Manusia yang khilaf dan berniat untuk bertaubat.

Untuk mendukung WBP menjadi manusia yang berguna dan menyadari bahwa diri mereka bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak secara kreatif, inovatif, dan produktif, Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan membina mereka melalui program-program bengkel kerja. Bengkel kerja diharapkan dapat membangkitkan semangat pengabdian serta perubahan sikap, mental, dan spiritual agar dapat diterima kembali di masyarakat kelak.

Bengkel Kerja meliputi penyaluran bakat dan keahlian WBP sehingga dapat memperoleh nilai ekonomi dari apa yang mereka kerjakan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Bengkel Kerja telah dipasarkan dengan dukungan Kementerian Perindustrian dan PT. Sarian melalui MoU 2011.

Bengkel Kerja Digarap Makin Serius

Beberapa lembaga pemasyarakatan (lapas)/ rumah tahanan negara (rutan) yang memiliki galeri hasil karya WBP, sudah mengikuti beberapa event pameran sepanjang 2011-2012. Karena mendapat respon positif dari masyarakat, kini Kementerian Hukum dan HAM makin serius menggarap bengkel kerja tersebut.

Dengan diprakarsai Evi Amir Syamsudin (istri Menteri Hukum dan HAM) beserta Dharma Wanita Kementerian Hukum dan HAM, lahirlah NAPI CRAFT 2012, yang diselenggarakan pada Senin-Jumat (17-21 Desember 2012) di The East Building, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. NAPI CRAFT 2012 dilandasi semangat bahwa WBP adalah manusia dan berhak mendapatkan tempat dalam kehidupan bermasyarakat.

NAPI CRAFT 2012 dibuka Evi Amir Syamsudin dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar pada Senin (17/12), dengan disaksikan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin. Evi selaku Ketua Pengarah Napi Craft 2012 menyatakan bahwa kegiatan ini initerinspirasi ketika dirinya maupun ibu-ibu Dharma Wanita lainnya mendampingi suami mereka, saat mengunjungi lapas di beberapa provinsi di Indonesia. Di sana, mereka melihat para narapidana sedang beaktivitas dalam bengkel kerja dan menghasilkan produk-produk yang tidak kalah dengan yang ada di luar lapas/ rutan.

WBP, Potensi Besar Majukan Program Pemerintah di Bidang Ekonomi Kreatif

Pameran hasil karya WBP ini tidak berjalan sendirian. Pameran ini selaras dengan perkembangan lingkungan strategis global dan kebijakan pembangunan nasional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Di antaraya, termaktub dalam Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025 dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Karena itu, demi mewujudkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan menggerakkan kepariwisataan dan ekonomi kreatif, salah satunya adalah melalui Bengkel Kerja WBP. Bagaimana tidak? Saat ini, data WBP yang ada di lapas/ rutan di seluruh Indonesia sebanyak 149.873 orang. Jumlah tersebut merupakan potensi yang luar biasa bila dioptimalkan guna menghasilkan suatu produk untuk mendukung program pemerintah dalam bidang ekonomi kreatif.

Napi Craft 2012 Usung Tajuk “We Care”

Tajuk “We Care” yang akan mudah dilihat di sepanjang perhelatan lima hari ini, mengandung makna bahwa Kementerian Hukum dan HAM memiliki kepedulian yang tinggi akan keberadaan WBP. Pameran ini diharapkan dapat memulihkan kembali kondisi WBP sehingga dapat memiliki nilai jual dalam masyarakat dan bukan hanya dikenal sebagai sampah masyarakat.

Tajuk tersebut didukung dengan maskot Napi Craft 2012, yakni binatang Rakun. Anjing Rakun (Nyctereutes procyonoides, bahasa Inggris: Raccoon dog) adalah hewan mamalia dari famili Canidae dan satu-satunya spesies dari genus Nyctereutes.

Rakun termasuk binatang liar berwajah menyeramkan yang cukup unik. Kelebihannya terletak di tengah-tengah kekurangannya. Penglihatan seekor rakun termasuk kurang baik, malah cenderung buta warna. Namun, saat berburu ternyata dia bisa menangkap mangsanya dari jarak yang cukup jauh. Dia tidak menggunakan matanya, tapi pendengarannya.

Rakun sanggup mencari makan yang jauhnya bermil-mil dari sarangnya jika bahan makanan yang dekat dengan sarangnya sudah menipis. Rakun juga pembuat sarang dengan cekatan & luar biasa. Selain itu dia yang sebenarnya termasuk binatang pemakan serangga bisa menjadi pemakan segala demi mempertahankan hidup.

Dapat disimpulkan, pemakaian maskot rakun merupakan simbol bahwa narapidana meskipun terlihat menyeramkan, menakutkan, liar, dan tidak bersahabat, ternyata juga memiliki kelebihan. Narapidana sanggup bertahan hidup di tengah-tengah kesulitan hidupnya. Narapidana dapat menggunakan masa-masa selama di tahanan, menjadi tempat memperbaiki diri dengan meningkatkan kemampuan menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif yang mempunyai nilai ekonomi, sehingga bisa menjadi individu yang produktif.

Napi Craft 2012, Pameran dengan Beragam Demo

Stan-stan yang dihadirkan pada pameran bertema “Membangun Manusia Mandiri Melalui Bengkel Kerja Bangkit Guna Mendukung Ekonomi Kreatif Indonesia” ini akan menampilkan beragam karya dari narapidana se-Indonesia. Karya-karya tersebut tidak kalah dengan produk yang secara komersil dijual di pasaran.

Di antara yang akan dipamerkan adalah miniatur sepeda motor dari Lapas Klas I Tangerang, berbagai lukisan cat air dan cat minyak dari Rutan Klas IIB Bangli, sandal kulit dari Lapas Klas IIB Banceuy, bola kaki dari Lapas Klas I Cirebon, dan sangkar burung dari Lapas Klas I Surabaya.

Selain itu juga pengunjung dapat melihat patung onyx berbentuk harimau dari Lapas Klas IIB Tulung Agung, bulu mata palsu dari Lapas Klas IIB Garut, furnitur kursi teras dari Lapas Narkotika Klas IIA Cirebon, baju olah raga dari Lapas Klas IIB Cianjur, dan krim lulur tubuh dari Lapas Klas IIB Donggala.

Selain memamerkan hasil-hasil karya WBP, NAPI CRAFT 2012 juga akan dipenuhi dengan demo-demo dari WBP. Seperti, melukis pada daun pisang, menyulam kaos, membuat sandal hotel, membatik, membuat kue, membuat keset, melukis pada gelas dan piring, membuat kerajinan tangan dari koran bekas, membuat kerajinan lampu dari kerang, membuat bola, membuat kursi rotan sintetis, membuat roti khas narapidana, dan melukis cara narapidana.

Napi Craft 2012, Perpaduan “Exhibition & Entertainment”

Selain pameran, Napi 2012 juga mengedapankan unsur hiburan. Di antaranya adalah mantan WBP, Ariel “NOAH”, yang akan bernyanyi sebelum dan sesudah dirinya memberikan testimoni mengenai pengalamannya selama mendapat pembinaan di dalam lapas. Selain Ariel, juga ada persembahan dari Vocal Group Lapas Klas I Cipinang, Waru Band (band mantan napi yang saat ini sudah eksis di dunia hiburan), tarian dari Lapas Klas IIA Bogor, serta tarian dan nyanyian dari Lapas Anak Klas IIA Tangerang.

Dengan konsep pameran dan hiburan ini lah, Kementerian Hukum dan HAM berharap dapat menjaring pengunjung yang banyak. Bukan untuk sekadar menunjukkan kepada masyarakat bahwa narapidana juga bisa kreatif, inovatif, dan produktif. Namun lebih luas lagi, melalui NapI Craft 2012, diharapkan para pengusaha memiliki minat untuk bekerja sama dalam hal produksi maupun pemasaran. *** (text : laila, foto : Humas setjen & Humas Pemasyarakatan)


Baca Selengkapnya.....

Pemerintah Siapkan Lapangan Kerja Khusus Mantan Napi



JAKARTA, suaramerdeka.com - Pemerintah tengah mengupayakan pemberian lapangan kerja bagi narapidana. Mengingat, narapidana kerap kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan setelahmenjalani hukuman.

Lapangan kerja khusus residivis itu akan direalisasikan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri. Ketiganya yakni Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Menteri Sosial, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans).

"Kami sedang menyusun SKB Tiga menteri. Nanti menjelang bebas mereka dilatih, nanti setelah bebas mereka akan ditawari oleh Kemensos untuk masuk ke bidang pekerjaan yang sesuai mereka," kata Dirjen Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kemenkumham, Sihabudin di sela-sela pameran Napi Craft 2012 di The East Building, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Senin (17/12).

Selama menjalani masa tahanan di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan), narapidana mendapatkan pembinaan kemandirian melalui bengkel kerja. Lewat bengkel kerja ini, warga binaan diberikan berbagai ketrampilan sesuai minatnya.

Sihabudin menjelaskan, jelang bebas para napi yang memiliki keterampilan khusus akan dikumpulkan. Selanjutnya, mereka akan diberikan modal untuk menjalankan usaha sesuai bidang ketrampilan yang dikuasainya. Mereka juga akan mendapatkan pelatihan kerja dari Kemenakertrans.

Lebih lanjut, menurut Sihabudin, jenis usaha kerja yang ditawarkan kepada mantan napi tersebut beragam. Misalnya, usaha tambal ban, cukur rambut, pembuatan bola, dan lain sebagainya.

Ia memperkirakan, SKB Tiga menteri terkait pemberian lapangan kerja bagi mantan napi bisa direalisasikan tahun depan. "Nanti mereka bisa kongsi dengan teman-teman untuk mendirikan sebuah usaha. Insya Allah 2013 akan terealisasi," ujar Sihabudin.

Pemerintah Siapkan Lapangan Kerja Khusus Mantan Napi
Baca Selengkapnya.....

Senin, 03 Desember 2012

Sarana Kesenian di Lapas Sukamiskin Jadul

Senin, 03 Desember 2012 00:43 WIB


BERKESENIAN tidak hanya milik orang yang bebas, tapi milik semua orang, termasuk penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas), seperti di Lapas Sukamiskin. Namun demikian, dibutuhkan sarana dan prasarana yang baik.

Selain itu, para penghuni lapas pun di samping perlu berkesenian, juga tetap perlu berolahraga agar mereka sehat selama menjalani pembinaan. Tapi, lagi-lagi perlengkapan olahraga yang ada tidak mencukupi, minim sekali.

Guna menanggulangi kekurangan kedua sarana tersebut, khususnya alat-alat kesenian, Lapas Sukamiskin terpaksa mengajukan bantuan kepada pihak lain, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya.

Sarana kesenian di Lapas Sukamiskin sudah tua dan perlu diganti, sehingga pihak lapas mengajukan proposal bantuan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pusat. Hal itu dikatakan kepala Lapas Sukamiskin, Dewa Putu Gede ketika duhubungi "GM" melalui telepon seluler, Minggu (2/12).

"Kita memiliki sejumlah alat musik, tapi sarananya sudah tua dan perlu diganti. Kami sudah ajukan proposal bantuan ke PT PLN pusat," ungkapnya. Menurutnya, pengajuan bantuan tersebut sudah diserahkan akhir November kemarin. "Pengajuannya sudah diserahkan minggu kemarin, semoga saja bisa disetujui," katanya.

Kendati sarana kesenian yang ada di lapas yang dikenal dengan lapas pariwisata karena memiliki nilai sejarah ini sudah tua, namun masih digunakan para narapidana untuk menyalurkan hobi berkesenian. Mereka masih bisa berkreativitas meskipun dengan menggunakan sarana yang ada.

"Alat musik dan sound system yang ada masih dimanfaatkan dan para napi yang memang memiliki jiwa seni bisa menggunakannya. Sekaligus untuk melepas kejenuhan selama mereka dibina di sini," paparnya.

Dikatakan Dewa, selain sarana kesenian, pihaknya juga mengajukan bantuan untuk sarana olahraga. Sebab sarana olahraga yang ada di Lapas Sukamiskin terbilang minim.

"Kita juga sudah ajukan untuk alat-alat olahraga, karena di sini masih kurang. Para napi juga butuh sarana olahraga. Makanya kami berharap pengajuan bantuan untuk sarana kesenian dan olahraga ini bisa disetujui," pungkasnya.

http://www.klik-galamedia.com/sarana-kesenian-di-lapas-sukamiskin-jadul

(laksmi sri sundari/"GM")**
Baca Selengkapnya.....

PILIH BAHASA

Profil Kalapas Sukamiskin dari Masa ke Masa

BERSAMA KITA CHAT DISINI

DATA PENGHUNI "UPDATE"

LINK WEBSITE TERKAIT

 

free visitor counter

Followers